Desa Aeng Tong Tong adalah satu-satunya daerah penghasil
dan pembuat keris yang terdapat di Pulau Madura yang sampai bertahan dari Jaman Kerajaan Sumenep sampai sekarang, Desa Aeng Tong Tong sendiri terletak di
sebelah barat laut Kecamatan Saronggi dan masih masuk kawasan Kecamatan Saronggi.
Mungkin anda belum familiar terhadap nama Desa Aeng Tong
Tong bahkan di Sumenep dan Madura sekalipun belum terkenal tetapi anehnya Desa Aeng
Tong Tong terkenal di luar negeri sebagai tempat untuk menemukan keris terbaik.
Desa Aeng Tong Tong dalam bahasa Madura yaitu mempunyai
arti “aeng” itu adalah air sementara “tong –tong” itu adalah dibawa dengan
cara dijinjing. Mungkin anda masih sedikit penasaran mengapa diberi nama
demikian, alasannya karena letak geografis Desa Aeng Tong Tong yang ada di
lereng bukit dan berbatu-batu, untuk mendapatkan air saja warga Desa Aeng Tong Tong
bergantung pada 1 mata air yang terletak di bagian barat Desa Aeng Tong Tong.
Desa Aeng Tong Tong sendiri menurut sejarah adalah
tempat, dimana para Raja-Raja di Keraton Sumenep mempercayakan kepada penduduk
setempat untuk membuat keris, maka secara tidak langsung satu persatu penduduk
desa aeng tong tong menjadi Mpu (Sebutan bagi orang yang membuat keris)
Konon pula keahlian itu merupakan hasil warisan dari
Pangeran Bukabu, beliau merupakan para Guru Raja-Raja yang ada di Sumenep, secara
tidak langsung pembuatan keris berlangsung sampai sekarang setelah sekian abad
tetapi tetap bertahan sampai sekarang.
Pada masa penjajahan Belanda, banyak keris-keris
dari Aeng Tong Tong dibawah ke Belanda sebagai oleh-oleh atau sebagai hadiah
kepada para panglima perang sebagai tanda keberanian, sampai saat ini
keris-keris Aeng Tong-Tong banyak diekspor ke negeri seberang seperti
Brunei.Malaysia bahkan Eropa dan Amerika. Karena nilai seni yang terdapat di
keris Aeng Tong Tong mempunyai nilai seni yang luar biasa.
Untuk jenis keris yang dibuat ada 2 macam yaitu
untuk hiasan dan untuk keris bertuah, untuk yang hiasan dibuat sederhana saja pamor dan ukirannya atau juga tergantung
pesanan, pamor sendiri adalah ukiran yang
terdapat dibatang keris biasanya mengkilat karena pamor itu berasal dari batu meteor yang jatuh dari langit dan untuk yang bertuah biasanya mendapat perlakuan khusus yaitu ritual lelaku si Mpu dalam membuat keris dengan berpuasa dan sebagainya selama 3-7 hari tergantung tingkat kesulitan setelah itu baru dibuat dan selama proses pembuatan si Mpu tidak boleh bicara sedikitpun tetapi harus konsentrasi dalam pembuatan keris bertuah tersebut.
Sampai saat ini jumlah penduduk yang membuat keris
di Aeng Tong Tong mencapai 90% dan sisanya adalah petani, untuk pesanan tidak
pernah sepi disetiap harinya sehingga kalau anda berkunjung kesana pasti
mendengar bunyi dentingan besi ditempa dan mesin gerinda berdering yang hamper menghiasi
sudut-sudut desa.
Kok ga ada gambarnya? Kapan ke sana lagi?
BalasHapusada bang..
BalasHapusitu waktu pengerjaannya..
ayo kapan bang..?
sekalian sama anak-anak plat-m :)
Ayo diusulkan aja di grup FB
BalasHapusKl unt djual lg ada ga?sy punya galery dcirebon.hub sy ya.081909851788 - 082120937988
BalasHapusKl unt djual lg ada ga?sy punya galery dcirebon.hub sy ya.081909851788 - 082120937988
BalasHapusinysa allah hari minggu say akan ke madura liat keris
BalasHapusAyokkk kapan kesitu lagi,, pengen liat model keris lainnya di desa aeng tong tong.. sekalian ke tempat wisata lainnya di sumenep..
BalasHapus