Gua Air, Gua di Kepulauan Gili Iyang Sumenep

Salah Satu View Gili Iyang

Perjalanan kita masih di Gili Iyang, dimana Gili Iyang adalah sebuah pulau kecil di Kabupaten Sumenep, Madura, yang dikenal memiliki kualitas udara terbaik di Indonesia dan termasuk salah satu yang terbaik di dunia. Pulau ini menawarkan suasana alami yang tenang, lingkungan yang masih sangat bersih, serta kehidupan masyarakat yang sederhana. Dengan daya tarik berupa udara segar, keindahan alam, dan pengalaman wisata budaya, Gili Iyang menjadi destinasi unggulan bagi wisatawan yang mencari ketenangan dan suasana alami yang autentik.


Gua Air Gili Iyang

Gua air atau penduduk setempat menyebut dengan Gua Aeng (red.Gua Air dalam Bahasa Madura) adalah salah satu gua stalakmit yang terletak di Desa Ban Camara, Kepulauan Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep.

Untuk menuju ke lokasi kita harus menempuh sekitar 40 KM atau sekitar 45 menitan dari pusat kota menuju ke pelabuhan dungkek, disana kita harus menyebrang ke pulau gili iyang dengan perahu nelayan dan menempuh waktu sekitar 40 menitan dari pelabuhan ke pulau.

Setelah sampai dipulau ada sebagian warga yang menawarkan jasa transportasi entah jasa ojek sepeda motor atau jasa odong-odong yang merupakan sebutan warga setempat untuk motor dengan bak kecil dibelakang, biasanya mereka sekaligus menjadi pemandu wisata atau dalam bahasa kerennya itu adalah guide tour.

Setelah menempuh 15 menitan dari bibir pantai yang oleh warga setempat dijadikan pelabuhan, maka sampailah pada lokasi yaitu Gua Air, yang merupakan salah satu gua stalakmit yang ada dipulau ini, jalan menuju lokasi masih sangat alami sekali.

Dimulut gua sudah terasa nilai eksotika dari gua ini, dimana batu-batu terbentuk dan tersusun indah seakan-akan itu karya pahatan dari tangan manusia, di sudut-sudut gua terlihat air menetes dari batu-batu lonjong, disinilah kita menemukan hal yang luar biasa, keadaan diluar gua sangatlah tandus dan kering tetapi ketika kita memasuki mulut gua saja sudah ada air yang menetes dan merembes di dinding-dinding gua.

Tetesan Air selalu membasahi Gua

Ketika mulai masuk kedalam gua keadaan sedikit berubah sedikit menegang, dimana kita harus berjalan jongko sekitar 2 meteran setelah itu baru merasakan gua yang luar biasa, dimana gelap merupakan keadaan hal yang sering kita jumpai ditambah medan yang kita tempuh berbatu dan licin maka dari itu harus hati-hati.

Ketika kita melangkah lebih dalam lagi, kita akan mencapai pertigaan dimana ini sudah mulai menuju spot “Gelap Abadi”, hampir tidak ada cahaya sama sekali, kita harus hati-hati di pertigaan ini dimana kita harus paham betul jalan yang kita ambil agar tidak tersesat, setelah menempuh jarak 50 meteran dari pertigaan tadi sampailah kita di aliran sungai bawah tanah dimana disana merupakan spot atau titik gelap abadi, keadaan sunyi hanya terdengar bunyi kecimpungan air yang menetes dari atap-atap gua.

Gua ini sangat cocok bagi anda pencinta caving, sedikit memacu adrenalin anda dengan struktur gua yang sedikit unik, jika anda penasaran silahkan berkunjung ke Gua Air yang terletak di Kepulauan Gili Iyang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan & Komentar Anda di Agung Blog