Ekologi industri merupakan
suatu kajian yang masih baru yang menggunakan pendekatan sistem dalam
studi-studinya untuk mengintegrasikan antara sistem industri dan alam serta
mencari cara-cara untuk mendisain ulang sistem industri tersebut. Ekologi
industri ini merupakan salah satu konsep untuk menerapkan pembangunan
berkelanjutan. Ekologi industri merupakan multi disiplin ilmu yang membahas
masalah sistem industri, aktivitas ekonomi dan hubungannya yang fundamental
dengan sistem alam.
Ide ekologi industri
dianologikan dengan sistem ekologi alam, yang biasanya digerakkan oleh energi
matahari, ekosistem, termasuk di dalamnya hubungan mutualisme antar berbagai
jasad renik dan lingkungan sekitarnya dimana terjadinya pertukaran material melalui
suatu siklus besar. Idealnya sistem yang dibangun dalam ekologi industri juga
mengikuti siklus seperti itu, di mana aliran energi, material dan penggunaan
sampah hasil olahannya dapat dibentuk dalam suatu siklus tertutup, sehingga
dapat mengefisiensikan penggunaan sumberdaya alam, bahkan bisa melengkapi/memperkaya sumber daya alam itu sendiri.
Tujuan utama ekologi industri adalah
untuk memajukan dan melaksanakan konsep-konsep pembangunan berkelanjutan, baik
itu secara global, regional, atau pun pada tingkat lokal, dengan mencoba
menemukan antara kebutuhan generasi sekarang dengan generasi yang akan datang.
Dalam hal ini ada 3 prinsip kunci pembanguan yang berkelanjutan yang menjadi tujuan ekologi industri, yaitu :
1. Penggunaan Sumber Daya Alam Yang
Berkelanjutan
Ekologi industri mengembangkan prinsip untuk lebih mengutamakan penggunaan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Aktivitas industri bergantung pada ketersedian sumber daya alam yang kuat (steady supply of resources), sehingga untuk itu perlu untuk mengatur pemanfaatannya secara lebih efisien dalam proses operasi sebisa mungkin, walaupun sudah banyak penelitian yang menemukan cara meminimalisasi penggunaan bahan baku ini. Ini tidak dapat diasumsikan bahwa permintaan akan kebutuhan bahan-bahan baku tersebut akan berkurang. Selain sinar matahari, supply sumberdaya alam sangat terbatas. Sehingga menipisnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan rusaknya sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (seperti hutan) harus dapat diminimalisasi agar aktivitas industri dapat berkelanjutan dalam jangka waktu lebih lama.
Ekologi industri mengembangkan prinsip untuk lebih mengutamakan penggunaan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Aktivitas industri bergantung pada ketersedian sumber daya alam yang kuat (steady supply of resources), sehingga untuk itu perlu untuk mengatur pemanfaatannya secara lebih efisien dalam proses operasi sebisa mungkin, walaupun sudah banyak penelitian yang menemukan cara meminimalisasi penggunaan bahan baku ini. Ini tidak dapat diasumsikan bahwa permintaan akan kebutuhan bahan-bahan baku tersebut akan berkurang. Selain sinar matahari, supply sumberdaya alam sangat terbatas. Sehingga menipisnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan rusaknya sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (seperti hutan) harus dapat diminimalisasi agar aktivitas industri dapat berkelanjutan dalam jangka waktu lebih lama.
2. Menjamin Mutu/Kualitas Hidup
Masyarakat Sekitarnya
Manusia merupakan satu-satunya komponen dalam interaksi yang ada dalam ekologi yang komplek. Aktivitas-aktivitas manusia tidak dapat dipisahkan dari fungsi-fungsi keseluruhan sistem. Karena kualitas hidup manusia bergantung pada kualitas komponen-komponen lain dalam ekosistem, struktur dan fungsi ekosistem, sehingga hal ini harus menjadi fokus dalam konsep ekologi industri. Bagaimana caranya agar aktivitas-aktivitas industri tidak menyebabkan bencana kerusakan bagi ekosistem atau secara perlahan merusak struktur dan fungsi ekosistem itu sendiri, yang membahayakan sistem kehidupan.
Manusia merupakan satu-satunya komponen dalam interaksi yang ada dalam ekologi yang komplek. Aktivitas-aktivitas manusia tidak dapat dipisahkan dari fungsi-fungsi keseluruhan sistem. Karena kualitas hidup manusia bergantung pada kualitas komponen-komponen lain dalam ekosistem, struktur dan fungsi ekosistem, sehingga hal ini harus menjadi fokus dalam konsep ekologi industri. Bagaimana caranya agar aktivitas-aktivitas industri tidak menyebabkan bencana kerusakan bagi ekosistem atau secara perlahan merusak struktur dan fungsi ekosistem itu sendiri, yang membahayakan sistem kehidupan.
3. Memelihara Kelangsungan Hidup
Ekologi Sistem Alami (Environmental Equity)
Tantangan yang utama bagi pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana upaya untuk mencapai suatu keadilan bagi antargenerasi dan antarmasyarakat (intergenerational and intersociental equity). Menghabiskan sumberdaya alam dan merusak kualitas ekologi demi mencapai tujuan jangka pendek dapat membahayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ketidakadilan antarmasyarakat juga muncul, sebagai fakta bahwa tidak adanya keseimbangan penggunaan sumberdaya alam antara negara maju dengan negara berkembang, dimana terjadi ketidaksesuaian atau keseimbangan penggunaan sumberdaya alam yang digunakan negara-negara maju dibandingkan negara-negara berkembang. Ketidakadilan ini juga muncul di Amerika, masyarakat yang memiliki pendapatan di bawah rata-rata lebih merasakan dampak-dampak pencemaran lingkungan dari industri, sebab di kalangan masyarakat ini pula mereka lebih rentan terhadap resiko-resiko kesehatan dan zat-zat berbahaya/beracun.
Tantangan yang utama bagi pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana upaya untuk mencapai suatu keadilan bagi antargenerasi dan antarmasyarakat (intergenerational and intersociental equity). Menghabiskan sumberdaya alam dan merusak kualitas ekologi demi mencapai tujuan jangka pendek dapat membahayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ketidakadilan antarmasyarakat juga muncul, sebagai fakta bahwa tidak adanya keseimbangan penggunaan sumberdaya alam antara negara maju dengan negara berkembang, dimana terjadi ketidaksesuaian atau keseimbangan penggunaan sumberdaya alam yang digunakan negara-negara maju dibandingkan negara-negara berkembang. Ketidakadilan ini juga muncul di Amerika, masyarakat yang memiliki pendapatan di bawah rata-rata lebih merasakan dampak-dampak pencemaran lingkungan dari industri, sebab di kalangan masyarakat ini pula mereka lebih rentan terhadap resiko-resiko kesehatan dan zat-zat berbahaya/beracun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan & Komentar Anda di Agung Blog